HOW MUCH YOU NEED TO EXPECT YOU'LL PAY FOR A GOOD KISAH MALAM PERTAMA

How Much You Need To Expect You'll Pay For A Good kisah malam pertama

How Much You Need To Expect You'll Pay For A Good kisah malam pertama

Blog Article

Ferdi menarik lepas penisnya kemudian tidur telentang di sebelahku. Aku menarik selimut dengan kakiku untuk menutupi tubuh kami.

ni bertindak sebagai muqaddimah, serta dapat menaikkan keselesaan dan nafsu pasangan pada awal hubungan seks. Warm up!

"Lepas tu, kau gerakkan mulut kau keluar masuk, macam makan aiskrim pop tu. Masa masuk kau sedut, pastu kau tarik keluar. Pastu kau main la guna lidah kau, nak jilat ke nak geletek ke"

Ia memperdalam tusukannya dan mempercepat gerakannya. Ada yang ingin meledak sama seperti saat pertama tadi. Tapi ini lebih kuat. Ruangan terasa panas, padahal jendela kamar tidak pernah kututup. Tubuh kami sudah basah dan lengket oleh keringat juga cairan-cairan dan air liur dari kecupan-kecupan.

Kehangatan cairannya memberikan kepuasan yang benar-benar kurasai pada malam ini yang turut dikongsi bersama dengan Abang Zamri. Aku terdampar kelesuan di dalam pelukan Reen. “Reen.. Kenapa mesti menyerahkan mahkota kesucian Reen kepada Abang?”. “Reen anggap Abang dan macam suami Reen sejak kita menjadi pengantin dari kecil lagi, salahkah Reen memberi kepada orang yang banyak berbudi pada Reen sejak kecil lagi?” Aku tidak dapat memberikan jawapan atas persoalannya tetapi kenikmatan yang kuberikan pada malam ini kepadanya dapatlah diterima dengan seribu kepuasan yang dikorbankan padaku pada malam ini.

” Mendengar pertanyaan suamiku tersebut aku hanya tertunduk malu sambil menggeleng-gelengkan kepala isyarat menjawab tidak tahu. Padahal sebenarnya dalam hatiku banyak sekali yang ingin kuungkapkan, namun karena aku malu jadi hanya bisa terdiam tanpa sanggup.

Pengalaman ini boleh jadi menyakitkan atau sangat selesa bergantung kepada ilmu dan pengetahuan si suami.

Pengantin lelaki pun mulai lagi memasukkan ‘penjahatnya’. Rupanya si pengantin perempuan sangat menikmati hubungan asmara yang baru pertama ini ia rasakan. Setiap kali selesai, ia selalu mengatakan bahwa penjahatnya lepas atau melarikan diri keluar dari selnya.

Namun apa yang ingin aku kongsikan bersama pembaca-pembaca sekalian bukanlah kenikmatan bersama isteriku melayan ranjang di malam pengantin tetapi kisah sewaktu aku menghadiri majlis perkahwinan bapa saudaraku iaitu Adik kepada papaku..

Tambahan lagi, pada malam pertama tersebut, pasangan pengantin boleh kekurangan tenaga akibat penat seharian melayan tetamu dan kenalan yang bertandang ke majlis perkahwinan.

Setelah aku goyang-goyang lumayan lama, suamiku memintaku untuk berdiri dan merungkuk di ranjang, sedangkan suamiku bangun dan berlutut dibelakangku. ia mengangkat pinggulku dan menusuk dari belakang. dipikiran ku suamiku ini kuat juga ya sudah mau sejam kami berhubungan tapi suamiku masih terlihat suit aja.

Kukecupi permukaan penisnya dengan lembut kemudian kumasukkan ke dalam mulutku, kukulum naik turun dengan irama teratur. Kugelitiki lubang penisnya dengan lidah di dalam mulutku seperti yang dilakukannya pada putingku tadi. Kubelah lubang yang berkerut itu dan kumasukkan ujung lidahku.

Berdebar betul jadinya hingga jadi serba tak kena, malah ada rasa nak lari keluar dari bilik pun ada. Tapi apa pula kata orang nantikan?

Kemudian suamiku merapatkan badannya dibelakang bontotku. Dia meminta aku mengangkang sedikit.Kemudian dengan perlahan, aku merasa batang kote suamiku menujah masuk kedalam lobang pantatku melalui celah alur bontotku. Batang kotenya bergesel dengan kedutan lobang bontotku. Suamiku mula menujah laju, terkangkang kangkang kakiku bila dia menujah lobang pantatku sambil tangannya meramas ramas buah dadaku. Giginya mengigit batang leherku & lidahnya menjilat cuping telingaku. “fuhhh….sedap jugak sayang major menonggeng macamni!!”rengekku. Dia membalas “Sayang buat apa je read more untuk child, asal baby puas, selagi baby tak puas, sayang akan tahan air mani sayang!!”. Aku rasa nak menggeletar badanku & kakiku mengejang. Kemudian aku pulak yang henjut henjutkan bontotku kebelakang memberikan tindakbalas. “laju sayang…laju…laju!

Report this page